Senin, 12 Februari 2018

Tugas PRK 12/2/18 (Pengolahan Dasar Roti dan Kue 1)

Assalamu'alaikum wr.wb
Halo kali ini saya akan membagikan sedikit ilmu yang berhubungan dengan bakery.

Kali ini saya akan memberitahukan tentang bahan-bahan penyusun untuk adonan roti, namun kita mesti tau dulu bahwa roti itu terbagi atas dua jenis yaitu unrich bread dan rich bread. Untuk unrich bread terbuat dari bahan-bahan yang sederhana atau tidak terlalu banyak mengandung bahan, sedangkan untuk unrich bread terbuat dari bahan yang sama dengan rich bread namun memiliki bahan tambahan lain seperti gula, susu, cream dan masih banyak lagi.

Yahh sekarang saya akan menjelaskan tentang salah satu bahan yang masuk kedalam bahan tambahan untuk rich bread yaitu "Madu". Berikut penjelasan terkait Madu.


Madu / Honey:

Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.

Rasa manis madu disebabkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula.

Madu memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda daripada gula dan pemanis lainnya. Kebanyakan mikroorganisme tidak bisa berkembang di dalam madu karena rendahnya aktivitas air yang hanya 0.6.

Sejarah penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang. Dari dulu manusia menggunakan madu untuk makanan dan minuman sebagai pemanis atau perasa. Aroma madu bergantung pada sumber nektar yang diambil lebah.

Kandungan nutrisi:

Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang menghasilkan madu.

Analisis madu secara umum:

· Fruktosa: 38.2%
· Glukosa: 31.3%
· Maltosa: 7.1%
· Sukrosa: 1.3%
· Air: 17.2%
· Gula paling tinggi: 1.5%
· Abu (analisis kimia):0.2%
· Lain-lain: 3.2%


Kekentalan madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air).


Manfaat Madu untuk Kesehatan:
Mengonsumsi madu secara teratur dengan porsi seimbang akan membuat Anda mendapatkan beberapa manfaat berikut ini:

Sumber Energi Bagi Tubuh
Madu mengandung glukosa, fruktosa, vitamin, dan aneka jenis mineral yang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Itulah sebabnya aneka makanan yang mengandung madu sangat baik untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Tubuh akan kembali fit dan bersemangat bila kebutuhan energinya tercukupi dengan baik.

Anti Bakteri Alami
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of Waikato New Zealand, semua jenis madu berfungsi sebagai anti bakteri alami karena secara alami, lebah menambahkan enzim yang menimbulkan kandungan hidrogen peroksida pada madu. Hasilnya, daya tahan Anda akan senantiasa stabil ketika mengonsumsi madu setiap hari.

Mengurangi Batuk dan Iritasi Tenggorokan
Batuk yang tidak kunjung sembuh biasanya menimbulkan iritasi dan rasa nyeri pada tenggorokan. Namun hal ini tidak akan Anda alami bila Anda mengonsumsi madu karena madu terbukti sama efektifnya dengan dextromethorphan yang akan meringankan batuk dan meningkatkan kualitas tidur. Anda tidak akan merasa tersiksa dan sulit tidur lagi karena batuk sepanjang hari.

Mempercepat Penyembuhan Luka
Kandungan silver sulfadiazene pada madu terbukti ampuh mempercepat penyembuhan luka. Luka pada tubuh akan lekas mengering dan sembuh karena madu berperan sebagai anti bakteri sekaligus pengering luka.

Membantu Menjaga Kestabilan Kadar Gula Darah
Beberapa jenis madu memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan pemanis lain. Hal ini membuat konsumsi madu bisa membantu menstabilkan kadar gula darah. Perpaduan glukosa dan fruktosa pada madu akan membantu kadar gula darah beradaptasi dengan cepat. Risiko diabetes melitus tipe 2 pun bisa diminimalkan.

Ragam Penggunaan Madu:
Madu adalah jenis pemanis yang mudah dipadukan dengan aneka jenis makanan dan minuman. Biasanya madu digunakan sebagai bahan olesan untuk aneka hidangan yang dibakar dan dipanggang karena madu bisa memberikan efek karamelisasi dan memperkuat rasa manis pada aneka makanan. Beragam makanan yang diolesi madu akan kelihatan lebih menggugah selera. Sementara untuk minuman, penggunaan madu bisa menggantikan gula atau jenis pemanis lainnya. Tekstur madu yang kental akan mempengaruhi konsistensi aneka jenis minuman. Jenis madu yang berbeda-beda berdasarkan asal pohonnya juga akan menghasilkan rasa yang berbeda.
Menggunakan Madu Sebagai Pemanis:
Sebagai bahan pemanis pada aneka makanan dan minuman, madu memang bisa menggantikan gula pasir. Itulah sebabnya penggunaan gula pasir mesti dikurangi jika Anda menambahkan madu. Sesuaikan perbandingan jumlah gula pasir dan madu supaya Anda mendapatkan rasa manis yang pas. Madu adalah jenis pemanis yang sehat bila dikonsumsi dengan porsi yang tepat. Nutrisi dalam madu akan membantu memenuhi kebutuhan gizi harian tubuh Anda. Sehingga dalam hal pembuatan makanan maupun minuman madu bsa menjadi bahan alternatif pengganti untuk gula begitu pula untuk pembuatan roti dan kue.

Sumber Referensi:

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Madu 
Referensi
^ Nelson, R.W. and C. G. Couto. Small Animal Internal Medicine, 4th ed. 2009.
^ Keeling, Linda K.; Gonyou, Harold W. (2001). Social behaviour in farm animals. CABI Publishing. hlm. 69. ISBN 0-8519-397-4 Check |isbn= value (bantuan).
^ a b c National Honey Board. "Carbohydrates and the Sweetness of Honey". Last accessed 2 Sep 2010.
^ Oregon State University. "What is the relative sweetness of different sugars and sugar substitutes?". Accessed 2 Sep 2010.
^ Lansing Prescott, John P. Harley, Donald A. Klein (1999). Microbiology. Boston: WCB/McGraw-Hill. ISBN 0-697-35439-3.
^ Vaughn M. Bryant, Jr. (2001). "Pollen Contents of Honey". CAP Newsletter 24 (1): 10–24.
^ a b Questions Most Frequently Asked About Sugar (PDF). American Sugar Alliance.
^ USDA Nutrient Data Laboratory "Honey." Last accessed 24 August 2007.
^ Martos I, Ferreres F, Tomás-Barberán F (2000). "Identification of flavonoid markers for the botanical origin of Eucalyptus honey". J Agric Food Chem 48 (5): 1498–502. PMID 10820049. doi:10.1021/jf991166q.
^ Gheldof N, Wang X, Engeseth N (2002). "Identification and quantification of antioxidant components of honeys from various floral sources". J Agric Food Chem 50 (21): 5870–7. PMID 12358452. doi:10.1021/jf0256135.
^ Beesource Beekeeping » Honey Composition and Properties. Beesource.com. Retrieved on 2011-02-06.
^ Rainer Krell, (1996). Value-Added Products from Beekeeping (Fao Agricultural Services Bulletin). Food & Agriculture Organization of the UN. ISBN 92-5-103819-8.

2. https://www.lemonilo.com/blog/menggunakan-madu-sebagai-pemanis-alternatif-pengganti-gula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar