Kamis, 22 Februari 2018

Local Food 22/2/18

Local Food 22/2/18


Assalamu'alaikum wr.wb.


Halo jumpa lagi diblog saya, kali ini saya akan berbagi sesuatu tentang makanan khas atau local food yang kita miliki. Berikut penjelasannya.



Dangkot


Kita sekarang beralih ke Sulawesi Selatan, tepatnya Toraja. Makanan yang dibahas adalah dangkot ayam. Dangkot ini sendiri berasal dari kata dagung kotte/kotek yang berarti daging itik/bebek, tapi sekarang sering juga dipakai daging ayam. Dangkot ayam ini harus dimasak dengan api kecil/sedang dalam waktu ± 45-60 menit, dan bumbu harus terus diaduk agar tidak hangus. Masakan Toraja biasanya pedas dan cara membuatnya tidak ribet, begitu juga dengan dangkot ayam ini. Berikut ini adalah cara membuatnya :

Bahan - Bahan:


1 ekor ayam, potong kecil-kecil
7 batang sereh, ambil bagian putihnya
1-2 bonggol lengkuas
Minyak untuk menumis, secukupnya

Bumbu Halus:


10 cabe rawit
10 butir bawang merah
7 siung bawang putih
2 ruas jahe
1 ruas kunyit
½ sendok teh merica
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Cara Membuat/Steps:


1. Haluskan lengkuas dan sereh kemudain sisihkan.

2. Panaskan minyak goreng, lalu tumis bumbu halus bawang dan bumbu halus lengkuas sereh sampai wangi.
3. Masukkan daging ayam kemudian masak sampai daging ayam empuk dan matang. Lalu tambahkan air sesekali apabila air terreduce dan bebek belum empuk dagingnya.
4. Setelah ayam benar-benar empuk, teruslah mengaduk sampai ayam benar-benar kering dan meresap bumbunya.
5. Kalau bumbunya sudah benar-benar mengering dan meresap ke daging ayamnya, angkat dan sajikan diatas piring dan selesai. 


Songkolo Bagadang


Songkolo adalah makanan khas Bugis Makassar. Sebagian orang dari wilayah ini menyebutkan dengan nama “sokko”. Sokko terbuat dari beras ketan yang sudah lama dikenal di wilayah Sulawesi Selatan. Beras ketan yang dipilih bisa ketan putih ataupun ketan hitam kemudian dikukus hingga matang. Songkolo disajikan dengan taburan kelapa parut yang sudah digoreng dengan lauk pendamping ikan asin kering dan telur itik asin. Seporsi songkolo biasanya dibungkus dengan menggunakan daun pisang yang diikat dengan gelang karet.

Oya, kata “bagadang” dibelakang kata “songkolo” ini bukanlah tanpa maksud. Bagadang merupakan bahasa Makassar yang menunjukkan bahwa makanan ini dijual hingga dini hari, khususnya untuk melayani mereka yang masih belum tidur alias begadang.

Kehadiran makanan songkolo ini biasanya dihubungkan dengan pelaksanaan pesta-pesta gembira, seperti saat hajatan, syukuran maupun pernikahan. Itu sebabnya saat idul Fitri maupun Idul Adha banyak keluarga asal Bugis dan Makassar yang menghidangkan songkolo untuk menjamu para tamunya.

Sekian dari blog saya, jika ada kekurangan dari blog ini dapat dituliskan dikolom komentar, agar sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk blog saya yang lain kedepannya, sekian dan terima kasih.


Bahan-Bahan:

1/2 kg beras ketan putih
1 butir kelapa tua ukuran kecil (buat ketannya)
1/2 butir kelapa muda (buat taburannya)
7 buah bawang merah
4 buah bawang putih
2 biji cabe keriting (buang biji)
2 ruas jari kunyit basah
3 batang sereh
2 lbr daun salam
2 ruas jari lengkuas
1 ruas jari kencur
1 sdm air asam jawa
secukupnya garam, gula merah dan kaldu bubuk
2 lbr daun pandan

Langkah-Langkah:

1. Siapkan santan dan bumbu-bumbu. 
- santan buat 150 ml dari 1 biji kelapa parut tua ukuran kecil. 
- bumbu2 haluskan :bawang putih,bawang merah,cabe keriting(buang biji),kunyit dan kencur 
- geprek sereh dan lengkuas

2. Buat ketan.
- rendam beras ketan putih 1 jam 
- setelah itu kukus setengah matang (di aron)dgn daun pandan 
- angkat dan masukan santan yg sudah dibuat kedalam aronan lalu taburkan garam halus secukupnya. 
- kukus ketan sampai matang lalu angkat.

3. Bahan bumbu-bumbu di geprek lalu dihaluskan.

4. Bumbu yg telah dihaluskan campur dgn kelapa yg sudah di parut

5. Setelah kelapa menyatu dgn bumbu halus lalu di sangrai dan masukkan sereh, lengkuas, daun salam, garam, gula merah dan kaldu bubuk sampai dirasa pas sesuai selera.aduk2 seluruh bumbu hingga rata dgn kelapa hingga kering jangan sampai gosong.setelah kering angkat dan sajikan bersama ketan.

6. Sokko siap dihidangkan



Sekian dari blog saya, jika ada kekurangan dari blog ini dapat dituliskan dikolom komentar, agar sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk blog saya yang lain kedepannya, sekian dan terima kasih.


Sumber Referensi:


https://deviraissa.wordpress.com/2012/07/08/dangkot-ayam/


http://www.perutgendut.com/read/dangkot-bebek-khas-toraja/2041


http://panduanwisata.id/2013/02/22/songkolo-bagadang-makanan-mengeyangkan-tengah-malam/

https://cookpad.com/id/resep/707998-sokko-songkolo-makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar